Berangkat dari keinginan untuk menjadi orang yang sukses, hampir setiap individu berusaha untuk mempertahankan idealismenya. Memiliki perkerjaan yang baik, berpenghasilan tinggi, dan menduduki suatu posisi adalah beberapa diantaranya. Apalagi dari kalangan cendekia bertitel Sarjana, sepertinya semua memiliki cita untuk jadi orang berguna. Tapi apa daya, hidup ini terkadang tidak seperti realita yang ada. Seseorang dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sebenarnya tidak diinginkan tapi toh pada akhirnya harus dilakoni juga karena terhimpit oleh kebutuhan.
Beberapa berpenghasilan cukup lumayan, tapi tidak memiliki waktu istirahat yg memuaskan. Sementara sisanya memiliki waktu yang lebih luang, tapi penghasilannya pas-pasan. Itulah hidup, ada siang-ada malam, ada susah-ada senang, dan berbagai pilihan-pilihan yang harus dihadapi dengan semua tingkat resiko yang berbeda. Segalanya dilakukan atas nama masa depan. Hidup ini diperjuangkan dari sesuatu yang bukan apa-apa menjadi sesosok yang luar biasa.
Kesuksesan bukanlah suatu ukuran dari apa yang penting dan tidak penting di dalam kehidupan. Setiap orang pastilah punya pandangan, dan pandangan menjadi tidak sama ketika perspektifnya mulai berbeda. Apakah kesuksesan bisa diukur dari sesuatu hal yang tidak ingin kita pilih pada suatu waktu tertentu. Ataukah, pilihan ketika itu justru membuat seseorang menjadi gagal karena telah dengan tidak tepat mengambil suatu keputusan? Katanya, hidup mengajarkan.......bahwa kegagalan adalah guru yang terbaik untuk meraih kesuksesan. Apa nyatanya??
Di tengah keheningan, setiap orang pasti punya pemikiran. Pemikiran tentang apa sebenarnya makna dari kehidupan. Baikkah jalan yang sudah dipilihnya? Atau justru sebaliknya, terlanjur terbawa arus yang tidak dinyana. Entah sampai kapan, semua ini akan berakhir.....Seperti lingkaran yang tiada bertepian. Semoga semuanya tidak menjadi sia-sia, karena hidup adalah sebuah pilihan, dan pilihan terakhir dari jalan hidup kita adalah untuk memilih...hidup kita ingin menjadi seperti apa?? Hanya Tuhan dan sang waktulah yang bs menjawab semua pertanyaan. Karenanya kita harus berbaik-baik pada alam dan memanjatkan doa yang tiada terperi bagi asa yang terpendam. Semoga semua angan tidak putus hanya sebagai khayalan dari hidup yang melalui pilihan.
Beberapa berpenghasilan cukup lumayan, tapi tidak memiliki waktu istirahat yg memuaskan. Sementara sisanya memiliki waktu yang lebih luang, tapi penghasilannya pas-pasan. Itulah hidup, ada siang-ada malam, ada susah-ada senang, dan berbagai pilihan-pilihan yang harus dihadapi dengan semua tingkat resiko yang berbeda. Segalanya dilakukan atas nama masa depan. Hidup ini diperjuangkan dari sesuatu yang bukan apa-apa menjadi sesosok yang luar biasa.
Kesuksesan bukanlah suatu ukuran dari apa yang penting dan tidak penting di dalam kehidupan. Setiap orang pastilah punya pandangan, dan pandangan menjadi tidak sama ketika perspektifnya mulai berbeda. Apakah kesuksesan bisa diukur dari sesuatu hal yang tidak ingin kita pilih pada suatu waktu tertentu. Ataukah, pilihan ketika itu justru membuat seseorang menjadi gagal karena telah dengan tidak tepat mengambil suatu keputusan? Katanya, hidup mengajarkan.......bahwa kegagalan adalah guru yang terbaik untuk meraih kesuksesan. Apa nyatanya??
Di tengah keheningan, setiap orang pasti punya pemikiran. Pemikiran tentang apa sebenarnya makna dari kehidupan. Baikkah jalan yang sudah dipilihnya? Atau justru sebaliknya, terlanjur terbawa arus yang tidak dinyana. Entah sampai kapan, semua ini akan berakhir.....Seperti lingkaran yang tiada bertepian. Semoga semuanya tidak menjadi sia-sia, karena hidup adalah sebuah pilihan, dan pilihan terakhir dari jalan hidup kita adalah untuk memilih...hidup kita ingin menjadi seperti apa?? Hanya Tuhan dan sang waktulah yang bs menjawab semua pertanyaan. Karenanya kita harus berbaik-baik pada alam dan memanjatkan doa yang tiada terperi bagi asa yang terpendam. Semoga semua angan tidak putus hanya sebagai khayalan dari hidup yang melalui pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar