Senin, 09 Januari 2017

Odontektomi




Kali ini saya akan menceritakan pengalaman waktu melakukan operasi gigi geraham bungsu (odontektomi) sekitar dua tahun lalu. Sebelum melakukan odontektomi, saya melakukan survey ke beberapa rumah sakit seperti RS Premiere Jatinegara, RSU Bunda Margonda, RS Mitra Keluarga Depok dan RS Tumbuh Kembang. Saya mendatangi rumah sakit tersebut untuk mencari tahu nama dokter bedah mulut yang praktek, besarnya biaya operasi, serta asuransi yang kerjasama dengan pihak rumah sakit. Namun, entah mengapa saya masih belum mau melakukan odontektomi di RS yang telah saya survey. Sampai akhirnya saya browsing di internet dan menemukan informasi mengenai salah satu dokter bedah mulut yang bagus dan beliau kebetulan praktek di RS Sentra Medika which is dekat dari tempat tinggal saya. Dokter itu adalah drg Ika Ratna, Sp BM.  

Saya pun mulai mencari tau jadwal praktek dokter Ika di RS Sentra Medika, besarnya biaya operasi dan apakah asuransi yang saya pakai bekerjasama dengan pihak rumah sakit. Ternyata biaya operasi cukup terjangkau, untuk satu gigi yang dicabut dan biaya obat-obatan pasca operasi besarnya sekitar Rp.3,5 juta. Kebetulan, asuransi kesehatan yang saya pakai juga mengcover biaya operasi walaupun tidak full.


Sebenarnya saya sangat takut untuk dioperasi, tapi dalam hati saya bertekad untuk hidup lebih sehat karena gigi bungsu yang tumbuh sudah terasa begitu mengganggu. FYI, gigi geraham bungsu yang tidak dicabut dapat menimbulkan sakit kepala hebat dan nyeri otot. Saya sering sekali merasakan pusing-pusing dan backpain sebelum dioperasi.


Akhirnya saya melakukan operasi pada pertengahan tahun 2014 di RS Sentra Medika pukul 18.00 sore. Hari itu, dr Ika sedang melaksanakan ibadah puasa, sehingga beliau meminta ijin untuk berbuka puasa terlebih dahulu sebelum melakukan operasi. Hari itu saya adalah pasien kedua yang dioperasi oleh dokter Ika Ratna.


Saya sangat tegang sekali menunggu giliran untuk dioperasi. Akhirnya, nama saya pun dipanggil. Setelah dokter berganti pakaian dengan baju operasi, dokter meminta saya untuk membuka mulut dan suntikan pertama pun dimulai. Suntikan ini bertujuan sebagai anestesi supaya ketika dicabut gigi saya tidak terasa sakit. Setelah itu, dokter mulai mengambil pisau bedah, darah pun mengalir membasahi mulut saya dan terasa asin. Kemudian, dokter mulai mengebor gigi geraham bungsu yang dioperasi dan memecahnya menjadi bagian-bagian kecil. Hal ini dilakukan untuk memperkecil trauma pasca operasi.

Operasi gigi saya berjalan selama satu setengah jam. Suntikan anestesi diberikan sebanyak tiga kali, seingat saya banyaknya sampai satu ampul karena gusi saya ternyata agak kebal dengan obat bius. Setelah akar terakhir dicabut, dokter menjahit gusi saya. Operasi gigi saya bukannya tanpa kendala karena menurut dokter akarnya sudah bercabang dan hal itu tidak ditemukan pada foto panoramiknya. Sepulang darisana pipi saya bengkak. Namun menurut dokter hal ini dianggap wajar. Bengkak di pipi berangsur hilang setelah satu minggu dioperasi.


Pasca operasi, saya hanya bisa mengkonsumsi jus buah, krim sup, dan bubur. Saya sungguh lega ketika satu minggu kemudian jahitan pasca operasi boleh dilepas. Dokter menyatakan bahwa socket pada gusi bekas luka operasi hasilnya cukup bagus. Waktu pemulihan sampai akhirnya gusi saya kembali normal sekitar satu bulan. Selama itu saya diberi obat oxyfresh dan obat kumur Minosep untuk memulihkan keadaan gusi yang berlubang.


Saat ini saya harus melakukan operasi gigi kedua untuk mencabut gigi geraham bungsu sebelah kiri. Doakan saya ya teman-teman…


gigi impaksi sebelum dioperasi

Tidak ada komentar: